EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKorean ArabicChinese Simplified


this widget by www.bloggerarticle.com

Senin, 16 Mei 2011

Pengolahan Citra X-Ray

Perkembangan teknologi di bidang komputer dan multimedia yang sangat pesat menyebabkan tingginya kebutuhan akan tempat penyimpanan citra digital dalam jumlah dan ukuran yang sangat besar. Di dalam bidang kedokteran citra digital yang dipergunakan untuk keperluan diagnosa organ tubuh manusia yaitu citra X-ray. Citra X-ray perlu diolah dan disimpan untuk keperluan di masa yang akan datang. Adapun citra X-ray yang didapat terkadang kualitasnya kurang baik sehingga dilakukan proses perbaikan kualitas dengan menggunakan metode perataan histogram sehingga memudahkan dalam melakukan proses analisis citra misalnya proses pengklasifikasian citra X-ray. Untuk melakukan proses pengklasifikasian citra X-ray diperlukan proses segmentasi citra untuk mendapatkan fitur bentuk. Citra X-ray, citra hasil perbaikan kualitas dan citra hasil proses segmentasi tersebut disimpan ke dalam database agar dapat ditampilkan dan dipergunakan dalam proses pengklasifikasian citra X-ray. 


Di dalam bidang kedokteran, citra digital dipergunakan untuk keperluan diagnosa penyakit pasien, salah satunya adalah citra X-ray. Citra X-ray didapatkan dari hasil proses digitalisasi foto X-ray dengan menggunakan scanner. Citra X-ray perlu disimpan agar dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan datang seperti dokumentasi pasien, pembelajaran riwayat pasien dan pembelajaran bagi mahasiswa. Citra X-ray yang mengalami proses digitalisasi terkadang mengalami penurunan kualitas sehingga diperlukan proses perbaikan kualitas citra agar memudahkan dalam proses analisis citra misalnya proses pengklasifikasian citra X-ray, citra perlu diproses terlebih dahulu, salah satu prosesnya adalah proses segmentasi untuk mendapatkan bentuk objek yang merupakan salah satu komponen dalam proses pengklasifikasian. Dalam proses pengklasifikasian citra X-ray, citra perlu diproses terlebih dahulu, salah satu prosesnya adalah proses
segmentasi untuk mendapatkan bentuk objek yang merupakan salah satu komponen dalam proses pengklasifikasian.


Tinjauan Pustaka 

Pengolahan citra
Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai cirri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan
citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit tertentu.

Digitalisasi Citra
Digitalisasi citra adalah representasi citra dari fungsi kontinu menjadi nilai diskrit sehingga disebut citra digital. Pada umumnya citra digital berbentuk empat persegi panjang dan dimensi ukurannya dinyatakan sebagai tinggi x lebar atau lebar x panjang.

Citra Biner
Citra biner adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih. Meskipun saat ini citra berwarna lebih disukai karena memberi kesan yang lebih kaya daripada citra biner, namun tidak membuat citra biner mati. Pada beberapa aplikasi citra biner masih tetap dibutuhkan, misalnya pada proses analisis citra medis ini yang menggunakan gambar x-ray.

Perbaikan Kualitas Citra Metode Histogram
Histogram adalah grafik yang menunjukkan distribusi dari intensitas sebuah gambar. Histogram dari sebuah gambar digital berupa sebuah fungsi h(rk) = nk , dimana rk adalah nilai warna ke-k dan nk adalah jumlah pixel dalam gambar yang memiliki nilai tersebut. Pada gray-level, rk adalah tingkat gray-level ke-k. k=0, 1, 2, …, L-1.
Thresholding (Pengambangan)
Misal pada sebuah gambar, f(x,y) tersusun dari objek yang terang pada sebuah background yang gelap. Gray-level milik objek dan milik background terkumpul menjadi 2 grup yang dominan. Salah satu cara untuk mengambil objek dari backgroundnya adalah dengan memilih sebuah nilai threshold T yang memisahkan grup yang satu dengan grup yang lain. Maka semua pixel yang memiliki nilai > T disebut titik objek, yang lain disebut titik background. Proses ini disebut thresholding.

Deteksi tepi metode Laplace of Gaussian
Deteksi Tepi digunakan untuk menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi obyek citra. Secara umum, tepi suatu obyek dalam citra dinyatakan sebagai titik yang nilai warnanya berbeda cukup besar dengan titik yang ada disebelahnya. Operator turunan kedua juga disebut operator Laplace. Operator Laplace mendeteksi tepi lebih akurat khususnya pada tepi yang curam. Pada tepi yang curam, turunan keduanya memiliki persilangan nol (zero crossing), yaitu titik dimana terdapat pergantian tanda nilai turunan kedua, sedangkan pada tepi yang landai tidak terdapat persilangan nol. Persilangan nol merupakan lokasi tepi yang akurat. Fungsi yang merupakan turunan kedua dari Gauss, disebut juga Laplacian of Gaussian (LoG).
Segmentasi
Proses awal yang dilakukan dalam menganalisis objek di dalam citra biner adalah segmentasi objek. Proses segmentasi bertujuan mengelompolan pixel-pixel objek menjadi wilayah (region) yang mempresentasikan objek. Segmentasi gambar adalah pemisahan objek yang satu dengan objek yang lain dalam suatu gambar.

Sumber :
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/industry/article/view/601/565

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger